Sabtu, 02 Januari 2021

Perkiraan Biaya Program Hamil (IUI dan IVF)

Assalamualaikum teman-teman. Menyambung dari postingan saya sebelumnya mengenai perjalanan promil, insyaAllah sekarang saya akan berbagi mengenai biayanya. Berikut rinciannya ya..

I.                     Tindakan: Intra Uterine Insemination (IUI)/ Inseminasi

a.       Tempat: RS pertama di Jakarta

b.       Estimasi total biaya: Rp7,6 juta-Rp12,2juta (range tergantung dari obat-obatan yang diberikan, tergantung kondisi tubuh masing-masing pasien)

c.       Rincian (untuk estimasi total harga maksimal Rp12,2 juta), diurutkan dari biaya tertinggi:

·       Obat-obatan (pemicu, pemecah sel telur dll): Rp4.804.767

·       Tindakan IUI dan washing: Rp4.100.000

·       Konsultasi dokter (sekitar 4 kali pertemuan): Rp1.495.000

·       Jasa RS (sekitar 5 kali pertemuan): Rp630.000

·       USG (3 kali pertemuan): Rp615.000

·       Tes beta hcg untuk tes kehamilan: Rp421.000

·       Jasa suntik obat (3 kali pertemuan): Rp120.000

·       Peralatan lainnya: Rp21.148

Inseminasi adalah proses memasukkan sperma yang telah dicuci/dipilah ke dalam rahim melalui kateter. Sebelumnya, perkembangan sel telur dipantau melalui USG sejak hari ke-10 setelah haid. Pemantauan dilakukan setiap dua hari. Sel telur ini biasanya berjumlah satu. Kemudian, sperma dimasukkan melalui kateter ke dalam rahim ketika sel telur diperkirakan telah berovulasi. Pembuahan akan terjadi di dalam rahim.

Sama halnya dengan In Vitro Vertilization (IVF)/ Bayi Tabung, kita perlu menunggu dua minggu untuk melihat apakah inseminasi tersebut berhasil, dengan mengetes kadar HCG di dalam darah (atau biasa dikenal dengan two weeks waiting/ 2ww). Terkadang, kita tidak perlu melakukan tes beta HCG karena siklus haid sudah datang duluan sebelum dua minggu.

 

II.                   Tindakan: In Vitro Fertilization (IVF)/ Bayi Tabung

a.       Tempat: RS kedua di Jakarta

b.       Estimasi total biaya: Rp96,3 juta

c.       Rincian, diurutkan dari biaya tertinggi:

·       Obat-obatan (pemicu sel telur, dll): Rp39.019.700

·       Ovum Pick Up (OPU): Rp30.680.000

·       Cek lab (sebelum, selama, dan setelah IVF, termasuk cek untuk suami): Rp12.615.000

·       Embrio Transfer (ET): Rp9.125.000

·       Konsultasi dokter (sekitar 5 kali pertemuan): Rp3.395.000

·       Jasa RS: Rp1.440.000

Bayi tabung adalah proses mempertemukan sel telur dan sperma di luar rahim. Sebelumnya, sel telur dipicu dulu jumlah beserta besarnya, dengan obat-obatan yang disuntik dari perut. Sel telur tersebut kemudian diambil (ovum pick up/OPU), lalu dikawinkan dengan sperma. Sel telur hasil perkawinan yang telah menjadi embrio kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim (embrio transfer/ET).

Kita perlu menunggu sekitar 11 hari untuk melakukan tes beta HCG, untuk melihat apakah proses bayi tabung berhasil. Jika angka beta HCG melebihi angka tertentu, maka dapat dinyatakan positif hamil.

 

Demikian teman-teman untuk perkiraan biayanya. Biaya ini bisa jadi beragam, tergantung dari RS tempat dijalankannya promil dan kondisi tubuh masing-masing pasien. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menjadi gambaran.

InsyaAllah di kesempatan berikutnya, saya akan menulis tentang ikhtiar lainnya yang saya ikuti, yaitu Jurus Sehat Rasulullah (JSR) oleh dr. Zaidul Akbar.

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 


Jumat, 18 Desember 2020

Perjalanan Program Hamil

Di kesempatan ini, insyaAllah saya akan berbagi tentang proses program hamil yang telah saya jalani bersama suami. 


Part 1 (Promil di RS Ibu dan Anak Bekasi)

Kami menikah di sekitar akhir 2015. Waktu itu saya dan suami berusia 27 tahun. Di tahun 2016, setelah usia pernikahan satu tahun dan belum ada tanda-tanda adanya kehamilan, kami memutuskan untuk mengecek kondisi kami ke sebuah RS ibu dan anak di Bekasi. Pertimbangan memilih RS ini, karena lokasi yang tidak jauh dari rumah. Disitu saya menjalani tes histeroskopi (HO), HSG, dan cek darah. Sementara itu, suami menjalani tes analisis sperma. Setelah semua hasil keluar, dokter mendiagnosis saya mengalami “pra PCO” (menurut istilah beliau). Kami kemudian mendapat resep vitamin dan suplemen lainnya.


Di tengah perjalanan program hamil di RS ini, kami memutuskan untuk rehat sejenak dari promil. Waktu itu kondisi mental cukup lelah, karena disertai ekspektasi yang tinggi akan keberhasilan promil ini. Maklum, waktu itu usia pernikahan masih satu tahun dan kami masih sangat mudah khawatir. Kami juga mudah terpengaruh oleh pertanyaan orang lain, seperti “sudah isi belum?”, dan pertanyaan sejenis lainnya.


Part 2 (Rehat)

Rehat dari promil tidak terasa telah memasuki 2 tahun. Di rentang waktu ini, kami pindah ke apartemen di Jakarta supaya dekat dengan kantor. Harapannya, karena tidak terlalu capek bolak-balik kantor rumah, badan akan lebih bugar dan siapa tahu kondisi tersebut bagus untuk promil.


Part 3 (Memulai kembali di RS pertama di Jakarta)

Setelah rehat, akhirnya kami memulai kembali promil tersebut di salah satu RS di Jakarta di awal 2019. Saya kembali menjalani HSG, dan suami kembali menjalani tes analisis sperma dan USG testis. Selain saya berobat ke dokter spesialis obgyn, suami juga dirujuk ke dokter spesialis andrologi. Dari seluruh proses tersebut, setelah dokter memberi diagnosis sudah tidak ada masalah di saya maupun suami, dokter menyarankan untuk mencoba inseminasi/ intra uterine insemination (IUI). Kami pun setuju untuk menjalankan IUI tersebut. IUI pertama belum berhasil. Kami langsung mencoba di siklus berikutnya (bulan berikutnya) tanpa jeda. Namun, IUI kedua belum juga berhasil, begitu juga IUI ketiga. Dokter menyampaikan bahwa IUI maksimal dilakukan tiga kali. Untuk tahap ini, dokter menyarankan kami untuk mencoba in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung. 


Tidak terasa proses promil di RS ini sudah memakan waktu hampir satu tahun. Kami pun memutuskan untuk mengambil rehat kembali sejenak sebelum masuk ke proses IVF.


Part 4 (Mempertimbangkan untuk pindah RS)

Di tengah rehat, saya berpikir kembali, apakah pindah RS patut menjadi pertimbangan. Qodarullah, saya melihat postingan teman saya di instagram mengenai perjuangannya melakukan promil di salah satu RS lainnya di Jakarta. Saya pun tergerak untuk menghubungi teman saya tersebut. Setelah saling curhat (dan alhamdulillah maasyaaAllah curhat itu berlanjut sampai sekarang), akhirnya saya memutuskan untuk pindah RS.


Part 5 (Pindah ke RS kedua di Jakarta)

Di awal 2020, kami melakukan konsultasi pertama di RS kedua ini. Setelah saya bercerita tentang proses yang sudah dilewati sampai saya bertemu dokter ini, dokter pun menyarankan agar saya menjalani laparoskopi (LO). LO dilakukan di bulan Januari 2020. Dari LO ini, baru terlihat ternyata ada bekas infeksi yang sudah sembuh di tuba falopi. Dokter menyampaikan ada kemungkinan fungsi tuba falopi tidak maksimal, walau hal ini adalah hal yang mikroskopis yang belum bisa dipastikan. Di kontrol pasca LO, dokter pun mempersilakan jika akan langsung lanjut ke proses IVF.


Akhirnya kami memulai proses IVF di bulan Februari-Maret 2020. Proses ovum pick up (OPU) dan embrio transfer (ET) dilakukan di bulan Maret 2020. Alhamdulillah, hasil tes beta HCG menunjukkan bahwa saya positif hamil. Dalam keberjalanannya, banyak kekhawatiran yang datang, seperti adanya pendarahan di awal kehamilan, perut yang tidak sengaja kepentok benda, dll. Namun alhamdulillah, kehamilan berjalan sehat dan semakin mendekati HPL nya.


Part 6 (Bayi lahir)

Alhamdulillah, bayi yang telah kami nantikan, lahir di awal Desember 2020 dengan sehat dan selamat, melalui proses caesar (caesar dilakukan karena retina saya yang tipis). 


Demikian perjalanan yang telah kami lalui selama 5 tahun pernikahan ini. Setiap proses dan langkah insyaAllah ada hikmah tersendiri dari Allah untuk kami. Semoga teman-teman semua yang sedang dalam program hamil dapat dilancarkan prosesnya, dan diijabah oleh Allah doa-doanya. InsyaAllah..


InsyaAllah selanjutnya saya mau share tentang biaya promil untuk IUI dan IVF ya :) . Terimakasih teman-teman sudah membaca blog ini. Saya ingin sekali berbagi mengenai promil ini. Untuk itu, jangan ragu untuk hubungi saya ya...

Minggu, 23 Desember 2012

Hikmah dari Kisah Binman Alias Tukang Sampah

Sekarang saya sedang libur musim dingin untuk dua minggu ke depan. Karena punya banyak waktu luang (padahal biasanya juga punya banyak waktu luang, hihihihi), tadi saya streaming video di youtube yg berjudul :

"Toughest Place to be a Bin Man"
tautan : http://www.youtube.com/watch?v=6EWLQw9TiCM


Bagi teman teman yang punya waktu luang silakan dilihat videonya :D



Konsep acara ini hampir sama dengan "jika aku menjadi.." yang di tayangkan di salah satu tv swasta di Indonesia, tapi video ini tidak menonjolkan sisi kesedihan dan mengumbar air mata dari kisah si tukang sampah.

Diceritakan kisah seorang tukang sampah bernama Will yang hidup di Inggris. Disana dia mengendarai truk khusus sampah dan sistem pembagian dan pengaturan sampah disana sudah baik sehingga Will bisa menyelesaikan pekerjaannya di sore hari dan dia memiliki sebuah keluarga yang bahagia dengan kesejahteraan yang terlihat baik. Lalu Will mendapat kesempatan untuk pergi ke Indonesia dan menumpang di rumah salah satu tukang sampah di Jakarta yang bernama Imam..

ki-ka : Will dan Imam
sumber : http://www.bbc.co.uk/news/magazine-16722186

Semua berbeda di Indonesia, dimana tidak ada truk (yang ada hanya gerobak), tidak ada pembagian sampah (semua bebas membuang apa saja kapan saja), dan peraturan mengenai pengelolaan sampah yang dapat direkayasa dengan uang..seperti biasa. Jangankan bagi orang dari luar Indonesia seperti Will, saya yang orang Indonesia pun kaget. Pekerjaan Imam begitu menguras tenaga dan kadang berbahaya. Imam harus bangun di pagi hari, mengumpulkan sampah sampah dari perumahan yang terlihat rapi dan bagus (dimana sangat berbeda dengan keadaan rumah Imam), menarik gerobak yang berat, membersihkan got yang penuh lumpur, dan menyapu jalanan. Saya selama ini yang beberapa kali melihat tukang sampah di depan rumah sendiri, cuek dan tidak sadar bahwa pekerjaan mereka ternyata berat. Ternyata ada dan pasti masih banyak sisi lain kehidupan manusia di sekitar saya sendiri yang masih belum saya ketahui.

Di video ini, Will banyak bercakap cakap dengan Imam. Imam berkata bahwa selagi muda, dia akan melakukan pekerjaan apa saja demi menghidupi anak istri. Dan karena Imam tidak memiliki ijazah, hanya ini pekerjaan yang bisa dia jalani. Walaupun pekerjaan Imam terlihat sangat berat, dia tetap semangat dan penuh senyum dalam menjalani pekerjaannya, demi tujuan yang mulia.

Banyak hikmah dan harapan yang dapat dipetik dari video ini. Pertama, ternyata kita banyak sekali diberi nikmat oleh Tuhan dan kita sangat patut untuk menyukuri. Mungkin banyak hal yang kita anggap biasa untuk dimiliki, tetapi merupakan kemewahan bagi orang lain. Kemudian tidak baik untuk kita apabila sering mengeluh karena ingat, kita bukan orang paling malang sedunia. Kedua, video ini memberi saya semangat melakukan sebaik mungkin apa yang saya kerjakan. Imam saja terlihat bersemangat dalam bekerja walaupun pekerjaannya sangat berat. Ketiga, saya memiliki harapan semoga kita semua memiliki pengetahuan yang baik sehingga pengetahuan ini dapat mengangkat kehidupan kita dan suatu saat dapat mengangkat kehidupan orang lain. Keempat, semoga kita semua menjadi pribadi yang bertekad untuk jujur ketika nanti memiliki suatu amanah karena saya malas sekali melihat praktik suap menyuap dan sejenisnya..

Terimakasih Imam dan Will atas pelajaran hari ini. Dan Indonesia, bagaimanapun penampilanmu, aku tetap cinta padamu :D

Jumat, 20 April 2012

Hijab

Selamat siang, udah lama ga nulis lagi disini :D

Saya sekarang mau bercerita tentang memakai kerudung dan pengalaman saya bagaimana bisa memakai kerudung.

Pertama, dulunya saya kira memakai kerudung itu bukan kewajiban, hanya pilihan orang saja. Mungkin semacam sunah di agama. Tapi ketika SMP (SMP saya al-azhar), ada guru saya yang berkata bahwa memakai kerudung itu wajib karena tertulis dalam Al-Quran. Disitulah pandangan saya mulai terbuka sedikit.

Kemudian ketika SMA, saya pernah berniat ingin memakai kerudung, tepatnya ketika kelas 1. Tapi karena saya waktu itu sudah terpilih sebagai siswa yang hendak melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri, makanya saya urungkan niat itu. Lagipula mamah saya waktu itu bilang "jangan pakai dulu kalau nanti dibuka lagi".

Ketika saya pulang dari pertukaran pelajar, niat saya untuk merealisasikannya langsung hilang. Mungkin pernah saya berpikir sesekali, tapi keinginan untuk benar-benar mewujudkan itu hampir tidak ada, tidak seperti saya ketika SMP dan awal SMA. Sampai akhirnya saya pergi umroh bulan maret 2011. Itu merupakan pengalaman pertama saya, setelah sekian lama jauh dari siraman rohani. Akhirnya, ketika level kedekatan saya dengan agama pada puncak yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya, saya merasa inilah saatnya, dan mencoba memberanikan berkata pada mamah mengenai niat saya memakai kerudung. Dan mamah langsung mengizinkan. Beberapa hari setelahnya, saya bercerita tentang niat saya ini ke ayah saya, dan beliau pun mengizinkan. Akhirnya sejak kira-kira bulan april 2011, saya mengenakan kerudung.

Saya yakin banyak dari teman-teman saya yang pernah terpikir untuk memakai kerudung, tetapi belum merealisasikan. Memang banyak kekhawatiran yang menyertai, bagaimana nanti kehidupan saya ketika pakai kerudung? sama seperti saya dulu. Jika saya menyuarakan, mungkin diantaranya "sepertinya tidak nyaman memakai kerudung", "saya tidak punya baju yang pas","saya khawatir kerudung akan menghambat saya bergaul atau bepergian ke luar negeri", dan lain-lain. Pernyataan terakhir adalah yang paling saya rasakan, sampai akhirnya saya melihat teman saya yang bernama Amalia Dwi Putri (Amel). Amel telah berkerudung sejak awal kuliah dan itu tidak membatasinya sedikitpun dalam bergaul dan berkreasi, bahkan sering bepergian ke luar negeri. Ketika itulah niat saya semakin kuat dan akhirnya memberanikan diri untuk memulai.

Apa yang ingin bagikan dari pengalaman saya adalah, jika niat itu datang pada diri anda, segeralah aktualisasikan. Karena jika ditunda, maka niat itu akan hilang.
Kemudian, saya ingin menyampaikan bahwa pakai kerudung itu tidak akan membatasi anda dalam hal apa pun. Mungkin ada yang berpendapat saya akan memakai kerudung jika sikap dan akhlak saya sudah baik. Itu memang benar. Sebaiknya orang berkerudung memiliki akhlak yang baik. Tapi jika kita menunggu sampai akhlak kita baik, lalu baru memakai kerudung, lalu kapan kita akan pakai? Bukankah sulit menakar apakah akhlak kita sudah baik atau belum? Jika ingin memakai, pakailah saja. Anggap itu adalah salah satu pemenuhan kewajiban, dan masalah akhlak, itu lain cerita. Semoga setelah memakai nanti, lambat laun akhlak kita akan membaik.

Pada akhirnya, saya berpendapat bahwa niat dalam memakai kerudung tidak dapat dipaksakan oleh orang lain. Berpikirlah dari diri sendiri dan datangkan niat itu dari diri sendiri. Jika seperti itu, saya yakin kemungkinan pemakaian kerudung itu akan bertahan selamanya lebih besar daripada yang disuruh oleh orang lain untuk memakai kerudung.
Saya sangat teringat dengan kata-kata dari Pak Adin, salah satu pembimbing saya di umroh, yaitu "hidayah itu bukan ditunggu, tapi dicari".
Maka dari itu, carilah hidayah itu sendiri, dan jika sudah mendapatkannya, pakailah karena kesadaran dari diri sendiri.

Rabu, 20 Juli 2011

Haru di hari kelulusan

Ini bulan Juli. Teman-teman seangkatan saya di teknik industri 2007 sudah 20an orang yang lulus. Senang sekali rasanya melihat mereka memakai jas dan kebaya. Diarak di lingkungan kampus meskipun hujan.

Dulu saya tidak mengerti untuk apa saya susah-susah mempersiapkan acara syukuran wisuda untuk kakak kelas. Tapi sekarang saya mengerti. Untuk itu terimakasih panitia wisuda Juli 2011 MTI yang telah membuat acara kemarin sehingga sangat membekas di hati.

Rasa senang dan haru itu memuncak ketika melihat pertunjukkan dari 2007, angkatan saya sendiri. Pertunjukkan terdiri 2 yaitu theo, ketua angkatan 2007 yang menyanyi diiringi leo yang memegang gitar, dan pertunjukkan video. Khusus untuk video ini, saya sangat suka dengan konsepnya. Untuk video bagian 3 apalagi, sangat menyentuh! Terimakasih untuk Lintar, Robby, Bapin, Satwika, dan Nanda yang telah membuat video ini menjadi eksekusi yang menyentuh.

Maka dari itu sekarang era untuk kita, teman-temanku yang mengejar kelulusan oktober 2011, april 2012, dan seterusnya. Mari lakukan yang terbaik untuk tugas akhir kita. Saatnya nanti kita memiliki jalan dan kehidupan masing-masing yang unik dan membanggakan. Saatnya nanti waktu itu akan datang, saat kita berbahagia dengan kelulusan, bertemu di waktu tua, dan berbagi kehidupan kita masing-masing yang unik dan membanggakan itu. Mari terus berjuang, teman-temanku!

Selasa, 26 April 2011

Keluarga Bahagia

Saya punya banyak peliharaan di rumah. Awalnya, saya cuma punya satu kucing, namanya KIBIL. Nama kibil diberi oleh Bayu, adik saya, dan saya sendiri ga tau arti dan hikmah namanya apa.
Kibil ini kucing pemberian dari temennya mamah. Ibu Kibil sendiri angora asli dan bapaknya kampung. Jadi bisa dibilang Kibil ini sebenernya stengah angora, walaupun ga keliatan sama sekali ;p

Kibil

Kibil ini awalnya kucing rumahan. Ga boleh keluar rumah sama sekali. Pernah sekali dia hilang dan saya benar-benar panik. Akhirnya bersama Nisa dan Bella, teman saya, kami muter2 daerah rumah, ngeliatin kolong2 mobil, liat2 ke halaman rumah orang, sambil teriak "kibiiiil..kibiiiil..". Akhirnya Kibil pulang dengan sendirinya setelah kira-kira 5 hari hilang.

Kibil waktu itu hilang mungkin karena pengen kawin. Karena, beberapa lama setelah kabur, perut Kibil makin besar dan akhirnya melahirkan 5 anak. Semua anak kibil hitam (ga heran..). Lalu bersama ayah saya dan Fyra teman saya, kami menamai anak2 kucing itu Nera (hitam dalam bahasa Italia), Hei (China), Noir (Perancis), Ireng (Jawa, mungkin), dan Kuro (Jepang). Nera, Hei, Ireng, dan Noir akhirnya dikasih ke sepupu saya. Sedangkan Kuro tiba2 menghilang entah kemana. Belakangan saya liat ada kucing hitam berkalung keliaran di dekat rumah, dan saya mengira itu Kuro yg sudah bahagia dipelihara tetangga. Semoga kamu bahagia ya Kuro..

Nera

Setelah kejadian kaburnya Kibil, saya tau jika dia kabur maka dia akan kembali lagi. Apalagi ada mamah saya yg selalu protes akan keberadaan kibil, maka diputuskan Kibil tidak lg tinggal di dalam rumah. Kibil bebas pergi kemanapun yg ia mau. Ternyata itu adalah awal dari kelahiran anak2 berikutnya..

Anak kloter kedua Kibil lahir. Semua berjumlah 5 ekor. Sayangnya, 2 ekor mati beberapa hari setelah dilahirkan. Tiga ekor lainnya, saya dan Fyra dan Lintar menamai mereka Kevin, Erick, dan Bruno. Ceritanya ini edisi orang bule, hehe. Kevin dan Bruno dikasih ke sepupu saya lagi. Sedangkan Erick saya pelihara sampai sekarang.

Erick, si kucing pemalas

Laluuu, anak kloter ketiga lahir. Berbeda dari sebelumnya, kibil tidak diketahui hamil, tiba-tiba lahirlah 2 ekor anak kucing. Saya dan Lintar menamainya Inno dan Jemi. Jari Inno tidak tumbuh sempurna, makanya kalau jalan, Inno sedikit pincang. Inno dan Jemi akhirnya diberikan kepada Bibi saya di Bekasi. Jemi langsung menghilang di hari pertama, sedangkan Inno akhirnya ditaruh di pasar terdekat. Semoga Jemi dan Inno bisa bertahan..

Ki-ka : Inno dan Jemi

Belum berakhir, kloter keempat lahir! Ada 4 ekor anak kucing. Saya dan Lintar memberi nama Kicil (kibil kecil), Mureng (muka coreng), Rimi (mirip jemi), dan Imer (idung merah). Sedihnya, keempat anak kucing ini tiba-tiba hilang ketika mereka berumur kira-kira 1 bulan. Tapi untuk mamah saya, itu merupakan kabar yg menggembirakan..

Rimi

Ketika saya berpikir Kibil sudah tidak bisa punya anak lagi karena umurnya sudah makin tua, ternyata Kibil kembali hamil. Anak kloter kelima pun baru 2 bulan yang lalu lahir, jumlahnya 6 ekor! Sayangnya 2 ekor dari mereka mati beberapa saat setelah lahir. Saya dan Lintar memberi nama Mero (diambil dari nama Imer), Ibel (idung belang), Shoki (karena kakinya putih seperti memakai kaos kaki), dan Sen (terinspirasi dari nama dosen pembimbing Lintar). Sen mati ketika umurnya baru 1 bulan. Sen mati karena main di mesin mobil dan terluka saat mesin mobil dinyalakan. Maaf ya Sen.. :(

Ki-ka : Shoki, Mero, Sen, Ibel

Untuk mamah saya, punya peliharaan mungkin bukan hobinya dan cuma ngerepotin. Tapi untuk saya, peliharaan sering bisa membuat kita tenang dan senang. Sekarang ini, saya sering tertawa kalau melihat anak-anak kucing yang lari-lari, lagi nyusu, atau lagi tidur. Saya juga pernah baca artikel bahwa punya binatang peliharaan dapat menurunkan ketegangan pikiran..

Jadi inilah keluarga bahagia

Atas ki-ka : Erick, Ibel, Mero
Bawah ki-ka : Kibil, Sen



Kamis, 17 Maret 2011

Tiga Tugas Manusia

Ini nasehat dari ustad Adin, yg diberikan ketika saya hendak berdoa :

"Tugas manusia itu ada 3 jika memiliki keinginan, Put :
1. Berdoa dan meminta kepada Allah
Cara berdoa yg baik itu diawali dengan pujian kepada Allah seperti Subhanallah, Allahuakbar, dll. Lalu shalawat Nabi, dan istighfar. Sadari betul dosa kita dan mohon ampunlah. Baru meminta apa yang kita inginkan.
2. Memantaskan diri
Pantaskan diri kita untuk doa tersebut. Perbaiki terus perilaku kita. Misalnya kalau minta lulus ujian, ya belajar yang rajin.
3. Berpasrah diri
Serahkan semuanya kepada Allah."

Terimakasih atas nasehatnya ustad :D, karena selama ini saya kalau berdoa sering lgsg aja pada intinya.