Jumat, 18 Desember 2020

Perjalanan Program Hamil

Di kesempatan ini, insyaAllah saya akan berbagi tentang proses program hamil yang telah saya jalani bersama suami. 


Part 1 (Promil di RS Ibu dan Anak Bekasi)

Kami menikah di sekitar akhir 2015. Waktu itu saya dan suami berusia 27 tahun. Di tahun 2016, setelah usia pernikahan satu tahun dan belum ada tanda-tanda adanya kehamilan, kami memutuskan untuk mengecek kondisi kami ke sebuah RS ibu dan anak di Bekasi. Pertimbangan memilih RS ini, karena lokasi yang tidak jauh dari rumah. Disitu saya menjalani tes histeroskopi (HO), HSG, dan cek darah. Sementara itu, suami menjalani tes analisis sperma. Setelah semua hasil keluar, dokter mendiagnosis saya mengalami “pra PCO” (menurut istilah beliau). Kami kemudian mendapat resep vitamin dan suplemen lainnya.


Di tengah perjalanan program hamil di RS ini, kami memutuskan untuk rehat sejenak dari promil. Waktu itu kondisi mental cukup lelah, karena disertai ekspektasi yang tinggi akan keberhasilan promil ini. Maklum, waktu itu usia pernikahan masih satu tahun dan kami masih sangat mudah khawatir. Kami juga mudah terpengaruh oleh pertanyaan orang lain, seperti “sudah isi belum?”, dan pertanyaan sejenis lainnya.


Part 2 (Rehat)

Rehat dari promil tidak terasa telah memasuki 2 tahun. Di rentang waktu ini, kami pindah ke apartemen di Jakarta supaya dekat dengan kantor. Harapannya, karena tidak terlalu capek bolak-balik kantor rumah, badan akan lebih bugar dan siapa tahu kondisi tersebut bagus untuk promil.


Part 3 (Memulai kembali di RS pertama di Jakarta)

Setelah rehat, akhirnya kami memulai kembali promil tersebut di salah satu RS di Jakarta di awal 2019. Saya kembali menjalani HSG, dan suami kembali menjalani tes analisis sperma dan USG testis. Selain saya berobat ke dokter spesialis obgyn, suami juga dirujuk ke dokter spesialis andrologi. Dari seluruh proses tersebut, setelah dokter memberi diagnosis sudah tidak ada masalah di saya maupun suami, dokter menyarankan untuk mencoba inseminasi/ intra uterine insemination (IUI). Kami pun setuju untuk menjalankan IUI tersebut. IUI pertama belum berhasil. Kami langsung mencoba di siklus berikutnya (bulan berikutnya) tanpa jeda. Namun, IUI kedua belum juga berhasil, begitu juga IUI ketiga. Dokter menyampaikan bahwa IUI maksimal dilakukan tiga kali. Untuk tahap ini, dokter menyarankan kami untuk mencoba in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung. 


Tidak terasa proses promil di RS ini sudah memakan waktu hampir satu tahun. Kami pun memutuskan untuk mengambil rehat kembali sejenak sebelum masuk ke proses IVF.


Part 4 (Mempertimbangkan untuk pindah RS)

Di tengah rehat, saya berpikir kembali, apakah pindah RS patut menjadi pertimbangan. Qodarullah, saya melihat postingan teman saya di instagram mengenai perjuangannya melakukan promil di salah satu RS lainnya di Jakarta. Saya pun tergerak untuk menghubungi teman saya tersebut. Setelah saling curhat (dan alhamdulillah maasyaaAllah curhat itu berlanjut sampai sekarang), akhirnya saya memutuskan untuk pindah RS.


Part 5 (Pindah ke RS kedua di Jakarta)

Di awal 2020, kami melakukan konsultasi pertama di RS kedua ini. Setelah saya bercerita tentang proses yang sudah dilewati sampai saya bertemu dokter ini, dokter pun menyarankan agar saya menjalani laparoskopi (LO). LO dilakukan di bulan Januari 2020. Dari LO ini, baru terlihat ternyata ada bekas infeksi yang sudah sembuh di tuba falopi. Dokter menyampaikan ada kemungkinan fungsi tuba falopi tidak maksimal, walau hal ini adalah hal yang mikroskopis yang belum bisa dipastikan. Di kontrol pasca LO, dokter pun mempersilakan jika akan langsung lanjut ke proses IVF.


Akhirnya kami memulai proses IVF di bulan Februari-Maret 2020. Proses ovum pick up (OPU) dan embrio transfer (ET) dilakukan di bulan Maret 2020. Alhamdulillah, hasil tes beta HCG menunjukkan bahwa saya positif hamil. Dalam keberjalanannya, banyak kekhawatiran yang datang, seperti adanya pendarahan di awal kehamilan, perut yang tidak sengaja kepentok benda, dll. Namun alhamdulillah, kehamilan berjalan sehat dan semakin mendekati HPL nya.


Part 6 (Bayi lahir)

Alhamdulillah, bayi yang telah kami nantikan, lahir di awal Desember 2020 dengan sehat dan selamat, melalui proses caesar (caesar dilakukan karena retina saya yang tipis). 


Demikian perjalanan yang telah kami lalui selama 5 tahun pernikahan ini. Setiap proses dan langkah insyaAllah ada hikmah tersendiri dari Allah untuk kami. Semoga teman-teman semua yang sedang dalam program hamil dapat dilancarkan prosesnya, dan diijabah oleh Allah doa-doanya. InsyaAllah..


InsyaAllah selanjutnya saya mau share tentang biaya promil untuk IUI dan IVF ya :) . Terimakasih teman-teman sudah membaca blog ini. Saya ingin sekali berbagi mengenai promil ini. Untuk itu, jangan ragu untuk hubungi saya ya...